Di sini kita akan membahas lebih
dalam mengenai ayat qauliyah dan ayat kauniyah. Pada umumya mayoritas manusia
yang beragama islam hanya mengetahui mengenai ayat qauliyah saja tanpa
menghiraukan ayat kauniyah yang jumlahnya berlimpa di muka bumi ini.
Qauliyah merupakan sesuatu yang
tertulis dan merupakan wahyu yang diberikan secara langsung oleh Allah S.W.T.
kepada nabi Muhammad S.A.W.. Semuanya itu terkumpul dalam 2 pedoman umat islam
yaitu al-quran dan as-sunnah (Hadist Nabi) melalui jalan resmi dengan perantara
malaikat Jibril.
Sementara kauniyah merupakan
sebuah proses penggunaan akal fikiran untuk mendapatkan sesuatu yang haq.
Proses yang dilakukan bisa berupa penelitian, percobaan, eksperimen dan lain
sebagainya. Ilmu ini tidak hanya diperunrunkan bagi seorang muslim saja tapi
orang yang beragama lain pun dapat mendapatkan ilmu tersebut sesuai dengan
keinginan dan kemauan yang dimiliki seseorang. Cara yang seperti ini dapat
dikatakan sebagai jalan yang tidak resmi karena tidak diberikan langsung oleh
Allah S.W.T. melainkan harus melewati proses terlebih dahulu.
Dewasa ini, mayoritas manusia
yang beragama islam hanya memperdalam masalah ayat qauliyah dan berbanding
terbalik dengan orang nonmuslim yang lebih memfokuskan akal fikiran pada ayat
kauniyah. Tidak heran jikalau golongan muslim banyak tertinggal oleh golongan
nonmuslim karena zaman sekarang merupakan zaman sains dan tekhnologi.
Dalam hal ini penulis tidak
berarti menyalahkan golongan islam yang lebih condong terhadap ayat qauliyah
karena jika diteliti lebih dalam ajaran islam itu muwafiq (cocok) untuk segala
zaman. Zaman dimana al-quran diturunkan merupakan zaman para penyair, dan
al-quran turun dengan susunan bahasa arab yang mengalahkan segala penyair yang
ada. Pada zaman ini yang merupakan zaman sains dan tekhnologi ajaran islam pun
masih cocok dikatakan sebagai ajaran muwafiq likulli zaman, karena kandungan
yang ada didalam al-quran banyak yang membahas mengenai ilmu sains yang
terbukti akurat kebenarannya.
Sangat disayangkan walaupun banyak
kandungan al-quran yang membahas mengenai sains, mayoritas hanya mempedulikan
dan meneliti lebih dalam masalah fiqh yang terdapat didalam al-quran. Bahkan
banyak kelompok islam yang bercerai bahkan bertikai karena perbedaan pendapat
dalam permasalahan fiqh dan aqidah. Di
dalam kitab tafsir al-Jawahir disebutkan bahwasanya di dalam al-Quran terdapat
lebih dari 750 ayat kauniyah, ayat tentang alam semesta, dan hanya 150 ayat
fiqih.
Apakah kita hanya akan diam dan
tercengan melihat kenyataan yang terjadi pada zaman sekarang ini? Dimana umat
islam terus-menerus dipermainkan oleh agama lain.
Jika kita lihat melalui sejarah,
agama islam pernah mengalami puncak kejayaan yaitu pada zaman Abbasiyah yang
dipimpin oleh Khalifah Harun ar-Rasyid. Pada masa itu umat islam memiliki
kualitas managemen yang sangat baik di bidang syariat, ekonomi, politik dan
juga sains. Bahkan banyak terlahir ilmuan hebat dari golongan islam, seperti
Ibnu Kholdun dalam bidang filosof atau sosial, Ibnu Sina dalam bidang
kedokteran, al-Khowarijm dalam bidang matematika dan menciptakan sistem
al-jabar dan lain sebagainya.
Sudah saatnya umat islam untuk
bangkit dari tidur panjangnya. Islam itu maju bukan hanya dengan mengandalkan
ulama di bidang agama saja, tapi umat islam akan maju dengan adanya korelasi
yang seimbang dari segala ulama dibidang yang urgen pada zamannya.
1 komentar:
.Pemuka agamanya , penceramah2 di diberi pencerahan...unt mmbuktikan itu
Posting Komentar