Rabu, 16 September 2015

apakah kamu bagian dari setan ?


Disini kami akan membahas mengenai pengertian setan, karena bias jadi masih banyak orang yang belum terlalu mengerti arti dari kata setan sesungguhnya. Berikut merupakan ulasan singkat mengenai pengertian setan.
Didalam kamus besar Indonesia kata setan selain memiliki arti roh jahat yang selalu menggoda manusia untuk berperilaku jahat, memiliki arti juga memarahi atau orang yang sangat buruk perangainya.

Bahkan manusia tidak harus merujuk ke kamus apapun, karena baik manusia mana pun di negara mana pun pasti sepakat bahwasanya kata setan merupakan sebuah kata sakral yang merujuk kepada keburukan. Seakan-akan setan merupakan sesuatu yang bersifat indrawi dan nyata, bukan bersifat imajinatif dan abstrak.

Pengertian tersebut merupakan pengertian yang hampir seluruh manusia sepakat bahwasanya setan merupakan sebuah sumber dari segala sifat keburukan dan kejahatan. Selain pengertian yang disepakati, ada pula pengertian yang memiliki perdebatan didalamnya.

Sebagian manusia berpendapat bahwasanya kata setan atau syaithan yang diambil dari bahasa Arab berasal dari bahasa Ibrani yang berartikan lawan atau musuh. Alasannya, karena agama Yahudi merupakan agama yang lebih tua dibandingkan agama Kristen dan Islam.

Tapi pendapat seperti diatas dibantah keras oleh ‘Abbas Mahmud al-‘Aqqad dengan tulisan beliau didalam kitabnya yang berjudul Iblis : “Sesungguhnya itu tidak dapat dibuktikan karena orang-orang yahudi baru menggunakan kata setan dalam arti kejahatan setelah berhijrah ke Babel (Babel pada zaman dahulu merupakan kota terbesar di daerah timur. Masa keemasannya sekitar 1000 tahun sebelum masehi sedang bekas reruntuhannya dapat ditemukan di sekitar sungai Erufat arah timur Bagdad, Irak), sedangkan semua orang tahu bahwa jalur Babel bukanlah jalur yang tertutup bagi bangsa-bangsa semit selain Yahudi.

Para ulama besar Mesir tetap berpegang teguh bahwasanya kata setan berasal dari bahasa Arab asli yang sudah sangat tua, bahkan kemungkinan lebih tua dari bahasa lainnya yang ada di dunia ini. Buktinya adalah sebagian bahasa arab setan yang dapat dibentuk sedemikian rupa seperti Syathatha (شطط), Syatha (شاط), Syawartha (شوط), Syathana (شطن) yang mengandung arti jauh, sesat, berkobar, terbakar dan ekstrem.

Jika dilihat dari segi makna, pakar bahasa al-Jauhari (w. 1005) mengambil kesimpulan bahwasanya segala sesuatu yang menunjukkan kepada keburukan atau kekejian baik berupa manusia atau pun jin maka dapat dikatakan sebagai setan.

Maka ada benarnya apa yang telah dituliskan penulis diatas bahwasanya kata setan seakan bersifat indrawi dan nyata, bukan bersifat imajinatif dan abstrak. Hal ini terkolerasikan dengan pernyataan al-Jauhari. Maka dari pada itu, manusia bisa menjadi setan walau manusia bersifat indrawi dan nyata asal mereka berperilaku buruk dan menunjukkan sesuatu yang keji.
Bagi yang belum percaya maka kami akan berikan contoh, bukankah al-Quran menamain setan bagi ular sebagaimana firman-Nya ketika menjelaskan satu pohon neraka :
طلعها كأنه رؤوس الشياطين
Mayangnya seperti kepala setan-setan” (ash-Shaffat {37})
Ath-Thabari (w.933) dalam tafsirnya menyatakan : “ini merupakan pernyataan yang buruk, seperti setan. Atau (mayangnya) diperumpamakan dengan ular yang dikenal oleh masyarakat arab sebagai nama Syaithan. Jenis ular ini berbau busuk dan berwajah buruk. Atau, kata setan dalam ayat ini adalah tumbuhan yang dikenal dengan ru’us asy-syayathin.

Disini kami berwasiat kepada para pembaca, lebih khususnya kepada diri penulis sendiri, berperilakulah yang baik dan tinggalkanlah perkara buruk karena manusia yang berperangai buruk akan sama derajatnya dengan setan. Berhati-hatilah kepada teman karena bias jadi salah satu teman kita merupakan tentara-tentara iblis yang dibuat untuk mempermudah urusan mereka.



1 komentar:

bima putra utama mengatakan...

apa benar seperti itu?