Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan
penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan
merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi dan kualitas
manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi.
Secara makro, visi pendidikan nasional adalah terwujudnya
masyarakat madani. Sedangkan secara mikro visi pendidikan nasional adalah
terwujudnya pribadi yang memiliki sikap dan wawasan keimanan dan akhlak mulia,
kemerdekaan dan demokrasi, toleransi dan menjunjung hak asasi manusia, serta
pengertian dan berwawasan global.
Pesantren sebagai lembaga pendidikan khas Indonesia (indigenous
culture) yang juga merupakan sub-sistem dari sistem pendidikan nasional
mempunyai peran yang strategis dalam membantu meringankan beban pemerintah dan
masyarakat Indonesia untuk mencapai visi tersebut. Dalam kaitan ini keberadaan
dan keberlangsungan pesantren perlu diperhatikan dan didukung secara moril
maupun meteriil.
Menyadari bahwa keberadaan Pondok Darussalam sebagai
sebuah lembaga pendidikan kaderisasi Islam yang berorientasi kepada keumatan
yang perlu terus didukung keberadaan dan keberlangsungannya sehingga tetap
dapat memberikan pelayanan (khidmah)nya kepada umat secara maksimal dan
berkesinambungan, maka dalam kerangka itulah kami menyusun suatu rencana yang
kami sebut Panca Jangka Panjang Pondok Pesantren Darussalam, yaitu:1)
Pendidikan dan Pengajaran, yakni berusaha secara maksimal untuk
meningkatkan dan menyempurnakan pendidikan dan pengajaran yang ada, dari segi
kualitas, kuantitas, dan kompetensi serta jenjang/tingkatan pendidikan. 2)
Kaderisasi, yakni penyiapan kader-kader yang akan melanjutkan kegiatan
pendidikan yang ada dan melanjutkan mewujudkan cita-cita Pondok, serta amanah
dari para pewakaf. 3) Pembangunan/Pergedungan, yakni memberikan perhatian
terhadap upaya pembangunan, dan penyediaan sarana maupun prasarana pendidikan
dan pengajaran yang kondusif bagi para santri. 4) Chizanatullah, yakni berusaha
melakukan usaha perluasan tanah wakaf, seperti lahan persawahan/perkebunan, dan
upaya penyediaan dan pengembangan berbagai unit kegiatan usaha produktif
sebagai sumber dana bagi Pesantren. Dalam hal ini Pesantren Darussalam siap
menerima wakaf, sumbangan dan berbagai bantuan dari semua pihak untuk kemudian
bantuan itu dikembangkan demi kelangsungan dan kemajuan Pesantren. 5)
Kesejahteraan Keluarga Pondok, yakni upaya memberdayakan kehidupan
keluarga-keluarga yang secara langsung bertanggungjawab terhadap kelangsungan
dan kesinambungan pendidikan dan pengajaran di Pesantren. Dengan pemberdayaan
itu diharapkan mereka dapat berusaha sendiri dan tidak menggantungkan hidupnya
kepada Pesantren.
Sejarah
pondok ada seseorang yang mencari ilmu ke tempat orang alim dan menetap dirumah
gurunya tersebut, semakin lama semakin banyak orang yang belajar disana dan
para santri tersebut membuat bangunan di belakang rumah gurunya. Itulah cikal
bakal pondok. Unsur pondok pesantren
ada 3, yaitu :
1.
Masjid
2.
Kiai
3.
Santri
Tanpa ketiga unsur tersebut maka tidak dapat disebut
sebuah lembaga menjadi podok pesantren. Pondok terbagi menjadi 2 yaitu salafi
dan modern. Kedua pondok ini pada
hakikatnya sama karena mempunyai jiwa & tujuan yang sama yaitu
mardhotillah.
Berdirinya
Pondok Pesantren Darussalam sasungguhnya merupakan sebuah wujud kepedulian dan
tanggungjawab moral dari para alumni Pondok Moderen Gontor terhadap masalah
pendidikan bagi para generasi umat, sekaligus sebagai bentuk jawaban atas
amanah, niat suci dan cita-cita para pewakaf, serta animo, minat, dan
kepercayaan masyarakat terhadap keberada lembaga pendidikan model pesantren.
Seiring dengan perjalanan waktu dan
perkembangan zaman serta tuntutan terhadap terwujudnya generasi yang memiliki
kepribadian yang mapan (established personality) dan memiliki penguasaan ilmu
pengetahuan yang menyeluruh (integrated knowledge) maka diharapkan agar konsep
bangunan Ilmu pengetahuan Islam yang akan dikembangkan dapat diklassifikasikan
menjadi ilmu agama (‘ilm fard ‘ayn) dan ilmu umum (‘ilm fard kifayah)
yang integratif. Artinya, Ilmu agama menjadi asas bagi ilmu pengetahuan umum
dan ilmu pengetahuan umum menjadi pelengkap bagi ilmu agama. Keduanya
mencerminkan bangunan ilmu pengetahuan Islam yang universal (jami‘ah).
Dalam kerangka itulah, maka pada tahun 1993 dimulailah kegiatan belajar mengajar
dalam bentuk pesantren yang secara sistem dan kurikulum mangacu ke pondok modern Gontor dan juga kepada kurikulum
Pendidikan Nasional (Departemen Agama Diknas).
Lembaga
yang bernaung di bawah Yayasan Darussalam Ciomas ini didirikan pada tahun 1992 dan
dipimpin oleh KH. Drs. Mu’tashim Billah, M.H.I memiliki harapan agar
menghasilkan generasi yang selama ini diidamkan oleh umat dan masyarakat demi
terbentuknya insan kamil, mencetak kader generasi muda baik sebagai individu
yang sholeh maupun ummatan wasathon yang berakidah benar, qur’ani dan berakhlak
karimah sehingga bisa menjadi generasi khoirul ummah. Persiapan tersebut tentu
harus disiapkan sejak dini dan bersifat multidimensional yang mencakup aspek
IMTAQ, IPTEK, mental dan skill.
A. VISI :
“Menjadi
institusi pendidikan yang unggul dalam prestasi akademik (academic achievement
) maupun prestasi non-akadamik ( non-academic achievement), dan dapat melayani
kebutuhan masyarakat dan pendidikan berkualitas dengan biaya terjangkau”
B. MISI :
1.
Membina
dan mendidik manusia Indonesia yang berkarakter muslim, yaitu manusia muslim
yang berbudi tinggi , berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berpikiran bebas
.
2.
Membina
dan mendidik muslim Indonesia yang memiliki jiwa :keiklasan, kesederhanaan,
persaudaraan (ukhuwah ), dan kebebasan.
3.
Dengan
memiliki karaakter-karakter dan kejiwaan sebagai tersebut di atas diharapkan
para lulusan pesantren Darussalam dapat berperan aktif didalam masyarekat
melalui berbagi profesi dan aktivitas yang di minati dan tentunya yang diridhai
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
4.
Membantu
pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan sumber daya
insani yang berkualitas dan keperibadian Qur’ani.
5.
Turutserta
menyediakan lembaga pendidikan yang baik dan berkulitas dengan biaya terjangkau.
C. PANCA
JIWA PONDOK PESANTREN DARUSSALAM
Seluruh
kehidupan di Pondok Pesantren Darussalam Ciomas Bogor pada nilai-nilai dan jiwa
oleh susana-suasana yang dapat di simpulkan dalam Panca Jiwa sebagai berikut:
1.
Jiwa keikhlasan
Jiwa ini
berarti sepi ing pamrih , yaitu
berbuat sesuatu itu bukan karena didorong oleh keinginan memperoleh keuntungan
tertentu. Segala pekerjaan dilakukan dengan niat semata-mata ibadah, lillah.
Kyai ikhlas dalam mendidik, dan santri
ikhlas di didik dan mendidik diri
sendiri, dan para pembantu kyai ( para ustad ) ikhlas dalam membantu menjalan
proses pendidikan .
Jiwa ini
menciptakan suasana kehidupan Pesantren yang harmonis antara kyai yang di
patuhi dan santri yang taat, cinta, dan penuh hormat. Jiwa ini menjadi para
santri yang senan tiasa siap berjuang di jalan ALLAH, di manapun dan kapanpun .
2.
Jiwa Kesederhanaan
Kehidupan di
dalam pesantren diliputi oleh suasana kesederhanaan. Sederhana tidak berarti pasif atau nrimo, tidak juga
berarti miskin dan melarat. Justru dalam kesederhanaan itu terdapat nilai-nilai
kekuatan , kesanggupan ,ketabahan , dan
penguasaan diri dalam menghadapi perjuangan hidup.
Di balik
kesederhanaan ini terpancar jiwa besar ,berani maju ,dan pantang mundur dalam
segala keadaan . bahkan disinilah hidup dantumbuhnya mental dan karakter yang
kuat , yang menjadi syarat bagi suksesnya perjuangan dalam segala kehidupan
3.
Jiwa Berdikari
Berdikari atau
kesanggupan menolong diri sendiri merupakan senjata ampuh yang di bekalkan
pesantren kepada santrinya.Berdikari tidak saja dalam arti bahwa sanggupbelajar
dan berlatih mengurus segala kepentingannya sendiri,tetapi pondok pesantren itu
sendiri sebagai lembaga pendidikan juga sanggup berdikari sehingga tidak menyadarkan kehidupannya kepada
bantuan atau belas kasihan pihak lain.
Inilah zelf
berdruiping system (sama- sama memberikan iuran dan sama-sama memakai ). Dalam
pada itu tidak bersikap kaku, sehingga menolak orang-orang yang hendak membantu
pesantren. Semua pekejaan didalam pesantren dikejakan oleh kyai dan para santri
nya sendiri, tidak ada pegawai didalam pesantren.
4.
Jiwa ukhuwwah Islamiyah
Kehidupan
dipesantren diliputi suasana persaudaraan yang akrab, sehingga segala suka dan
duka dirasakan bersama dalam jalinan persaudaraan keagamaan. Tidak ada lagi
dinding yang dapat memisahkan antara mereka, meskipun mereka berbeda aliran
politik.
Ukhuwwah ini
bukan saja selama mereka didalam pesantren, tetapi juga mempengaruhi kearah
persatuan umat dalam masyarakat sepulang para santri itu dari pesantren.
5.
Jiwa bebas
Bebas dalam
berpikir dan berbuat, bebas dalam menentukan masa depan,bebas dalam memilih
jalan hidup, dan bahkan bebas dari berbagai pengaruh negative dari luar,
masyarakat. Jiwa bebas ini akan menjadikan santri berjiwa besar dan optimis
dalam menghadapi segala kesulitan sesuai dengan nilai-nilai yang telah
diajarkjan kepada mereka di pesantren.
Hanya saja
dalam kebebasan ini sering kali kita temui unsur-unsur negative, yaitu apabila
kebebasan itu disalahgunakan, sehingga terlalu bebas (liberal) dan berakibat
hilang nya arah dan tujuan atau prinsip. Sebalik nya, ada pula yang terlalu
bebas (untuk tidak mau di pengaruhi), berpegang teguh kepada tradisi yang
dianggapnya sendiri telah pernah menggantungkan pada zamannya, sehingga tidak
hendak menoleh ke zaman yang telah berubah. Akhirnya dia sudah tidak lagi bebas
karna mengikatkan diri pada yang diketahui saja. BERDISIPLIN YANG POSITIF,
dengan penuh tanggungjawab; baik didalam kehidupan pondok pesantren itu
sendiri, maupun dalam kehidupan masyarakat.
Jiwa yang
meliputi suasana kehidupan pondok pesantren itulah yang di bawa oleh santri
sebagai bekal pondok didalam kehidupan nya di masyarakat. Jiwa ini juga harus
senantiasa dihidup-hidupkan, dipelihara, dan dikembangkan dengan
sebaik-baiknya.
D. MOTTO PONDOK PESANTREN DARUSSALAM CIOMAS
Pendidikan
pondok pesantren Darussalam menekankan pada pembentukan pribadi mukmin muslim
yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikir bebas.
Criteria atau sifat-sifat utama ini merupakan moto pendidikan yang diterapkan
di pondok modern Darussalam gontor yang kemudian di adopsi dan di adaptasikan
ke Pondok Darussalam Bogor
1. Berbudi
tinggi
Berbudi tinggi
merupakan landasan paling utama yang di tanamkan oleh Pesantren Darussalam
kepada seluruh santrinya dalam semua tingkatan;dari yang paling rendah sampai
yang paling tinggi.realisasi penanaman moto ini di lakukan melalui seluruh
unsur pendidikan yang ada.
2. Berbadan
sehat
Tubuh yang
sehat adalah sisi lain yang di anggap penting dalan pendidikan di Pesantren
Darussalam.dengan tubuh yang sehat para santri akan dapat melaksanakan tugas
hidup dan beribadah dengan sebaik-baiknya pemeliharaan kesehatan di lakukan
melalui berbagi kegiatan olahraga,dan bahkan ada olahraga rutin yang wjib di
ikuti oleh seluruh santri sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan .
3. Berpengetahuan
luas.
Para santri di
Pesantren ini dididik melalui proses yang telah di rancang secara sistematik
untuk dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mereka. Santri tidak hanya
daajari pengetahuan,lebih dari itu mereka diajari cara belajar yang dapat di
gunakan untuk membuka gudang pengetahuan.Kyai sering berpesan bahwa pengetahuan
itu luas,tidak terbatas,tetapi tidak boleh terlepas dari berbudi tinggi,
sehingga seseorang itu tahu untuk apa ia belajar serta tahu prinsip untuk apa
ia menambah ilmu.
4. Berpikiran
bebas.
Berpikaran
bebas tidaklah berarti bebas sebebas-bebasnya (liberal).kebebasan di sini tidak
boleh menghilangkan prinsip,teristimewa prinsip sebagai muslim mukmin.justru
kebebasan di sini merupakn lambing kematangan dank e dewasaan dari hasil
pendidikan yang telah di terangi petunjuk ilahi (hidayattullah).motto ini di tanamkan sesudah
santri memiliki budi tinggi atau budi luhur dan sesudah ia berpengetahuan luas.
E. PROGRAM
DAN KEGIATAN
1.
Program pendidikan
Terdapat
dua macam program yang ditempuh siswa di KMI Pondok Pesantren Darussalam :
program reguler dan program Intensif
a. Program
Reguler
Program ini
diperuntukan bagi siswa lulusan sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah, dengan
masa belajar 6 tahun, yakni ditempuh dari kelas 1 berurutan sampai kelas 6.
b.
Program Intensif
Program ini
diikuti oleh siswa-siswa lulusan SMP atau MTS dan diatasnya. Dengan masa
belajar 4 tahun, dengan urutan kelas 1-3-5-6. Kelas Intensif sebenarnya hanya
diselanggarakan pada kelas 1 dan 3, karena itu disebut kelas 1 intensif dan 3
intensif. Sedangkan dikelas 5 mereka belajar secara regular bersama-sama dengan
lulusan SD atau MI yang juga sudah duduk di kelas 5 demikian pula hal nya yang
dikelas 6.
2.
Jam belajar
Jam belajar
santri di KMI berlangsung dari jam 7.00 WIB sampai Dzuhur dan dilanjutkan ba’da
dzuhur hingga waktu ashar. Waktu belajar dibagi menjadi 7 jam pelajaran,
masing-masing mendapat alokasi waktu 45 menit
3.
Tujuan
Tujuan
pembelajaran di KMI ponpes Darussalam adalah mencetak santri yang mukmin dan
muslim taat menjalankan dan menegakkan syariat islam,berbudi tinggi,berbadan
sehat,berfikiran bebas,serta berkhidmat kepada bangsa dan Negara.
4.
Kurikulum
Sebagai usaha
untuk mewujud kan visi dan misi di atas,di laksanakanlah kegiatan pengajaran
klasikal yang mengacu pada model dan system KMI (kulliyatul mua’limin al
islamiyah) yang cukup popular dan telah lama dilaksanakan dipondok modern
gontor yang menangani pendidikan tingkat menengah pertama dan menengah atas
dengan masa pendidikan 6 tahun bagi lulusan SD dan 4 tahun bagi lulusan SMP.
Kurikulum yang
diterapkan di KMI ponpes Darussalam dapat dibagi menjadi beberapa bidang study
sebagai berikut : bahasa arab ( semua disampaikan dalam bahasa arab) bahasa
inggris, ilmu pasti, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan social, dan
kewarganegaraan.
Komposisi
kurikulum semacam diatas ditetapkan untuk tujuan tertentu. Pengetahuan bahasa
arab dimaksudkan untuk membekali santri kemempuan berbahasa arab yang menjadi
kunci untuk memahami sumber-sumber islam dan khazanah pemikiran islam sedangkan
bahasa inggris digunakan untuk media komunikasi modern dan mempelajari
pengetahuan umum, bahkan juga pengetahuan agama islam yang ditulis dalam bahasa
inggris. Dalam kurikulum KMI diupayakan terwujudnya keseimbangan dan perpaduan
antara pengetahuan agama ( Dirasah Islamiyah ) dan pengetahuan umum ( ilmu
pasti, IPA dan IPS ). Selain itu, ponpes Darussalam juga mengacu kepada
kurikulum MTS untuk tingkat menengah pertama dan mengacu kepada kurikulum SMU
untuk tingkat menengah atas.
Pemaduan
kurikulum yang sedemikian itu sengaja dilakukan untuk lebih memperluas wawasan
pengetahuan para santri, dan untuk memberikan peluang pendidikan lebih lanjut
maupun dunia profesi yang akan dipilh setelah mereka menyelesikan pendidikan
Darussalam.
5.
Bahasa pengantar
Bahasa
pengajaran : bahasa arab untuk ilmu-ilmu bahasa dan agama, bahasa inggris untuk
materi bahasa inggris, dan ilmu-ilmu yang lain dengan bahasa Indonesia
Guru-guru yang
mengajar di KMI dan membina kegiatan santri sehari-hari di pondok senagian
besar adalah alumni pondok modern Gontor dan Pesantren alumni Gontor yang telah
menyelesaikan pendidikan sarjana dan bahkan magisternya diperguruan tinggi
negri maupun swasta, dan sebagian lagi merupakan alumni pesantren Darussalam
sendiri dan alumni pesantren salafi (Tradisional).
F.
DATA SANTRI DAN GURU
a.
Data santri
Kelas 1 :
72 Santri Pa/Pi
Kelas 1 Intensif :
35 Santri Pa/Pi
Kelas 2 :
52 Santri Pa/Pi
Kelas 3 :
56 Santri Pa/Pi
Kelas 3 Intensif :
26 Santri Pa/Pi
Kelas 4 :
22 Santri Pa/Pi
Kelas 5 :
38 Santri Pa/Pi
Kelas 6 :
29 Santri Pa/Pi
Jumlah :
330 Santri Pa/Pi
b.
Data guru:
Guru di luar kampus :
15 Guru
Guru di dalam kampus :
29 Guru
Jumlah Seluruh guru :
44 Guru
G. PROGRAM
DAN KEGIATAN PENIGKATAN KOMPETENSI SANTRI (Khusus Kelas Akhir / VI):
1.
Amaliah At tadris (praktek mengajar)
Sebagai bekal
menjadi guru dan dalam rangka peningkatan kompetensi setiap santri kelas VI (
kelas akhir ) diberi tugas membantu mengajar adik kelasnya pada pelajaran sore
dikelas ( sesudah dzuhur sampai ashar ). Selanjutnya setiap akhir semester,
mereka diwajibkan mengikuti program praktek mengajar dengan diawasi guru senior
sebagai pembimbing serta siswa kelas VI yang lain. Sebelum mengajar dilaksankan
mereka diberi pengarahan dan wajib membuat persiapan mengajar. Seusai praktek
mengajar diadakan evaluasi bersama dibawah bimbingan guru senior.
2.
Fath al kutub (kajian
kitab-kitab klasik)
Program ini
diperuntukan bagi santri kelas akhir ( setingkat kelas III SMU/Aliyah)
masalah-masalah yang diberikan sebagai tugas bahasan dan kajian meliputi
persoalan-persoalan dalam hadist, fiqh, Tafsir, dan Aqidah. Kegiatan ini
dibimbing oleh guru –guru senior yang sekaligus mengoreksi dan mengevaluasi
laporan hasil kajian.
3.
Fath al- Mu’jam (Membuka Kamus Bahasa Arab)
Program ini
dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan bahasa berbahasa arab
santri, terutama keterampilan mengaplikasikan ilmu shraf dan Nahwu.
4.
Rihlah Iqthshadiyah (Economic Study Tour)
Yakni program
pendidikan kewiraswastaan yang diberikan kepada siswa kelas VI ( kelas akhir )
sebagai bekal mereka sebelum berkiprah dimasyarakat. Kegiatannya berupa
pemberian wawasan tentang kewirausahaan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan
ke beberapa industry kecil di sekitar bogor.
5.
Pembekalan
siswa akhir
Salah
satu upaya akhir dari pada Pondok Pesantren Darussalam adalah memberikan
pembekalan selama 1 minggu meliputi materi keilmuan, kemasyarakatan, dan
isu-isu kekinian.
6.
Penulisan karya ilmiah
Sebagai upaya
peningkatan keilmuan dan keterampilan dan keterampilan tulis menulis. Setiap
santri kelas akhir ditugaskan membuat karya ilmiah tentang berbagai persoalan
keagamaan dan kemasyarakata.
7.
Khutbah Al wada’ (Khutbah Perpisahan)
Menjelang acara
kelulusan setiap santri kelas VI diwajibkan membuat pidato dalam bahasa arab
atau inggris yang berisikan kesan-kesan mereka selama mengikuti pendidikan dan
hidup dipondok. Pidato ini disampaikan dihadapan para guru dan teman-temannya
H. AKTIFITAS
DAN KEGIATAN SANTRI
1.
Jadwal Kegiatan Harian
04.00-04.30 : Bangun tidur
04.30-05.00 : Sholat Subuh dan membaca al qur’an
05.00-06.00 : Menyampaikan kosa kata bahasa arab
dan inggris
06.00-06.30 : Mandi dan sarapan
06.30-07.00 : Persiapan masuk kelas
07.00-12.00 : Belajar formal dikelas
12.00-13.00 : Sholat Zuhur dan makan siang
13.00-13.45 : Istirahat
13.45-14.00 : persiapan masuk kelas
14.00-15.00 : Masuk kelas
15.00-16.00 : Sholat ashar dan membaca Al qur’an
16.00-17.00 : Olahraga dan mandi sore
17.00-18.00 : Pengajian Kitab kuning
18.00-20.00 : Sholat magrib dan pengajian kitab
kuning
20.00-20.00 : Sholat Isya
20.00-20.30 : makan malam
20.30-22.00 : Belajar malam
22.00-04.00 : Istirahat ( tidur )
2.
Kegiatan Rutin Mingguan
a.
Latihan
Kepramukaan
Dilaksanakan
setiap hari minggu mulai ba’da Dzuhur sampai dengan Ashar dan wajib diikuti
oleh semua santri
b.
Latihan
Beladiri
Dilaksanakan
pada hari senin sore
c.
Latihan
Pidato dalam tiga bahasa
Pidato ini
sebagai bekal kepada santri dalam seni berbicara, dilaksanakan dalam tiga
bahasa, yaitu bahasa Arab, Indonesia dan Bahasa Inggris sebagai bahasa
Internasional
d.
Lifeskill
Peserta didik
diajarkan life skill, atau bebarapa keahlian sebagai bekal mereka kelak ketika berkiprah dimasyarakat.
e.
Keterampilan
Keputrian
Kegiatannya
berupa pengenalan tentang berbagai keterampilan yang terkait dengan dunia
keputrian dan dikhususkan untuk santri putri
f.
Seni
membaca Al-Qur’an
g.
Drumban
3.
Kegiatan berorganisasi
Untuk melatih
jiwa kepemimpinan dan kemampuan berorganisasi para santri, dibentuklah
Organisasi Santri Darussalam (OSADA), dan organisasi kepramukaan (Gugus Depan).
Keberadaan kedua jenis organisasi itu juga cukup berperan membantu pesantren
dalam melaksanakan program-program
4.
Kursus dan Pelatihan (bersertifikat)
a.
Kursus
dan Pelatihan Calon Pembina Pramuka
b.
Kursus
Komputer
c.
Kaligrafi
d.
Latihan
dasar kepemimpinan
Pondok Pesantren Darussalam didirikan oleh KH. Drs. Mu’tashim Billah, M.H.I. Adapun riwayat
hidup Mudirul Ma’had Darussalam KH. Drs. Mu’tashim Billah, M.H.I :
1.
SD Ciomas 2
2.
SMP Rimba (alumni 1)
3.
Selama masa Sd & SMP nyantri kalong
4.
KMI Gontor (intensif)
5.
S1 (sarjana lengkap) IAIN (sekarang UIN)
6.
S2 UIK
Beliau sering memberitahukan kepada kami beberapa poin
penting, yaitu :
1.
Menempatkan seseorang itu harus pada temaptnya karena ada perkataan
“The right man on the right place”, karena jika tidak maka tidak akan bernuansa
keharmonisan.
اذاوسدالامرالىغيراهلهفانتظرالساعة
2.
Islam itu agama yang universal, artinya jangan melaksanakannya
secara parsial dan juga harus juga ada di segala aspek kehidupan seperti
didalam aspek pendidikan,budaya, politik dll. Didalam perbankan pun harus di
islamkan dan Indonesia sudah mempunyai ahli perbankan islam yaitu Syafi’I
Antonio. Maka daripada itu masih banyak PR Islam yang merealisasikan ajaran
Islam.
1 komentar:
Casinos with the best slots machines and games - jtmhub.com
Casinos with the best 양주 출장샵 slots 김제 출장마사지 machines and games · Slots Machines · Blackjack · 제주도 출장안마 Roulette · Video 공주 출장샵 Poker 안동 출장샵 · Slots.
Posting Komentar