Senin, 27 Juli 2015

Syurga Dunia - PonPes Darussalam

Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi dan kualitas manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi.

Secara makro, visi pendidikan nasional adalah terwujudnya masyarakat madani. Sedangkan secara mikro visi pendidikan nasional adalah terwujudnya pribadi yang memiliki sikap dan wawasan keimanan dan akhlak mulia, kemerdekaan dan demokrasi, toleransi dan menjunjung hak asasi manusia, serta pengertian dan berwawasan global.  

Pesantren sebagai lembaga pendidikan khas Indonesia (indigenous culture) yang juga merupakan sub-sistem dari sistem pendidikan nasional mempunyai peran yang strategis dalam membantu meringankan beban pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk mencapai visi tersebut. Dalam kaitan ini keberadaan dan keberlangsungan pesantren perlu diperhatikan dan didukung secara moril maupun meteriil.

Menyadari bahwa keberadaan Pondok Darussalam sebagai sebuah lembaga pendidikan kaderisasi Islam yang berorientasi kepada keumatan yang perlu terus didukung keberadaan dan keberlangsungannya sehingga tetap dapat memberikan pelayanan (khidmah)nya kepada umat secara maksimal dan berkesinambungan, maka dalam kerangka itulah kami menyusun suatu rencana yang kami sebut Panca Jangka Panjang Pondok Pesantren Darussalam, yaitu:1) Pendidikan dan Pengajaran, yakni berusaha secara maksimal untuk meningkatkan dan menyempurnakan pendidikan dan pengajaran yang ada, dari segi kualitas, kuantitas, dan kompetensi serta jenjang/tingkatan pendidikan. 2) Kaderisasi, yakni penyiapan kader-kader yang akan melanjutkan kegiatan pendidikan yang ada dan melanjutkan mewujudkan cita-cita Pondok, serta amanah dari para pewakaf. 3) Pembangunan/Pergedungan, yakni memberikan perhatian terhadap upaya pembangunan, dan penyediaan sarana maupun prasarana pendidikan dan pengajaran yang kondusif bagi para santri. 4) Chizanatullah, yakni berusaha melakukan usaha perluasan tanah wakaf, seperti lahan persawahan/perkebunan, dan upaya penyediaan dan pengembangan berbagai unit kegiatan usaha produktif sebagai sumber dana bagi Pesantren. Dalam hal ini Pesantren Darussalam siap menerima wakaf, sumbangan dan berbagai bantuan dari semua pihak untuk kemudian bantuan itu dikembangkan demi kelangsungan dan kemajuan Pesantren. 5) Kesejahteraan Keluarga Pondok, yakni upaya memberdayakan kehidupan keluarga-keluarga yang secara langsung bertanggungjawab terhadap kelangsungan dan kesinambungan pendidikan dan pengajaran di Pesantren. Dengan pemberdayaan itu diharapkan mereka dapat berusaha sendiri dan tidak menggantungkan hidupnya kepada Pesantren.
Sejarah pondok ada seseorang yang mencari ilmu ke tempat orang alim dan menetap dirumah gurunya tersebut, semakin lama semakin banyak orang yang belajar disana dan para santri tersebut membuat bangunan di belakang rumah gurunya. Itulah cikal bakal pondok. Unsur pondok pesantren ada 3, yaitu :
1.    Masjid
2.    Kiai
3.    Santri
Tanpa ketiga unsur tersebut maka tidak dapat disebut sebuah lembaga menjadi podok pesantren. Pondok terbagi menjadi 2 yaitu salafi dan  modern. Kedua pondok ini pada hakikatnya sama karena mempunyai jiwa & tujuan yang sama yaitu mardhotillah.
Berdirinya Pondok Pesantren Darussalam sasungguhnya merupakan sebuah wujud kepedulian dan tanggungjawab moral dari para alumni Pondok Moderen Gontor terhadap masalah pendidikan bagi para generasi umat, sekaligus sebagai bentuk jawaban atas amanah, niat suci dan cita-cita para pewakaf, serta animo, minat, dan kepercayaan masyarakat terhadap keberada lembaga  pendidikan model pesantren.
Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan zaman serta tuntutan terhadap terwujudnya generasi yang memiliki kepribadian yang mapan (established personality) dan memiliki penguasaan ilmu pengetahuan yang menyeluruh (integrated knowledge) maka diharapkan agar konsep bangunan Ilmu pengetahuan Islam yang akan dikembangkan dapat diklassifikasikan menjadi ilmu agama (‘ilm fard ‘ayn) dan ilmu umum (‘ilm fard kifayah) yang integratif. Artinya, Ilmu agama menjadi asas bagi ilmu pengetahuan umum dan ilmu pengetahuan umum menjadi pelengkap bagi ilmu agama. Keduanya mencerminkan bangunan ilmu pengetahuan Islam yang universal (jami‘ah). Dalam kerangka itulah, maka pada tahun 1993 dimulailah kegiatan belajar mengajar dalam bentuk pesantren yang secara sistem dan kurikulum mangacu ke pondok  modern Gontor dan juga kepada kurikulum Pendidikan Nasional (Departemen Agama Diknas).
Lembaga yang bernaung di bawah Yayasan Darussalam Ciomas ini didirikan pada tahun 1992 dan dipimpin oleh KH. Drs. Mu’tashim Billah, M.H.I memiliki harapan agar menghasilkan generasi yang selama ini diidamkan oleh umat dan masyarakat demi terbentuknya insan kamil, mencetak kader generasi muda baik sebagai individu yang sholeh maupun ummatan wasathon yang berakidah benar, qur’ani dan berakhlak karimah sehingga bisa menjadi generasi khoirul ummah. Persiapan tersebut tentu harus disiapkan sejak dini dan bersifat multidimensional yang mencakup aspek IMTAQ, IPTEK, mental dan skill.

A.  VISI :
“Menjadi institusi pendidikan yang unggul dalam prestasi akademik (academic achievement ) maupun prestasi non-akadamik ( non-academic achievement), dan dapat melayani kebutuhan masyarakat dan pendidikan berkualitas dengan biaya terjangkau”
B.   MISI :
1.    Membina dan mendidik manusia Indonesia yang berkarakter muslim, yaitu manusia muslim yang berbudi tinggi , berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berpikiran bebas .
2.    Membina dan mendidik muslim Indonesia yang memiliki jiwa :keiklasan, kesederhanaan, persaudaraan (ukhuwah ), dan kebebasan.
3.    Dengan memiliki karaakter-karakter dan kejiwaan sebagai tersebut di atas diharapkan para lulusan pesantren Darussalam dapat berperan aktif didalam masyarekat melalui berbagi profesi dan aktivitas yang di minati dan tentunya yang diridhai oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
4.    Membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan sumber daya insani yang berkualitas dan keperibadian Qur’ani.
5.    Turutserta menyediakan lembaga pendidikan yang baik dan berkulitas dengan biaya terjangkau.

C.  PANCA JIWA PONDOK PESANTREN DARUSSALAM
Seluruh kehidupan di Pondok Pesantren Darussalam Ciomas Bogor pada nilai-nilai dan jiwa oleh susana-suasana yang dapat di simpulkan dalam Panca Jiwa sebagai berikut:
1.    Jiwa keikhlasan
Jiwa ini berarti sepi ing pamrih , yaitu berbuat sesuatu itu bukan karena didorong oleh keinginan memperoleh keuntungan tertentu. Segala pekerjaan dilakukan dengan niat semata-mata ibadah, lillah. Kyai ikhlas dalam mendidik, dan santri  ikhlas di didik  dan mendidik diri sendiri, dan para pembantu kyai ( para ustad ) ikhlas dalam membantu menjalan proses pendidikan .
Jiwa ini menciptakan suasana kehidupan Pesantren yang harmonis antara kyai yang di patuhi dan santri yang taat, cinta, dan penuh hormat. Jiwa ini menjadi para santri yang senan tiasa siap berjuang di jalan ALLAH, di manapun dan kapanpun .
2.    Jiwa Kesederhanaan
Kehidupan di dalam pesantren diliputi oleh suasana kesederhanaan. Sederhana  tidak berarti pasif atau nrimo, tidak juga berarti miskin dan melarat. Justru dalam kesederhanaan itu terdapat nilai-nilai kekuatan , kesanggupan ,ketabahan , dan  penguasaan diri dalam menghadapi perjuangan hidup.
Di balik kesederhanaan ini terpancar jiwa besar ,berani maju ,dan pantang mundur dalam segala keadaan . bahkan disinilah hidup dantumbuhnya mental dan karakter yang kuat , yang menjadi syarat bagi suksesnya perjuangan dalam segala kehidupan
3.    Jiwa Berdikari
Berdikari atau kesanggupan menolong diri sendiri merupakan senjata ampuh yang di bekalkan pesantren kepada santrinya.Berdikari tidak saja dalam arti bahwa sanggupbelajar dan berlatih mengurus segala kepentingannya sendiri,tetapi pondok pesantren itu sendiri sebagai lembaga pendidikan juga sanggup berdikari sehingga  tidak menyadarkan kehidupannya kepada bantuan  atau belas kasihan pihak lain.
Inilah zelf berdruiping system (sama- sama memberikan iuran dan sama-sama memakai ). Dalam pada itu tidak bersikap kaku, sehingga menolak orang-orang yang hendak membantu pesantren. Semua pekejaan didalam pesantren dikejakan oleh kyai dan para santri nya sendiri, tidak ada pegawai didalam pesantren.
4.    Jiwa ukhuwwah Islamiyah
Kehidupan dipesantren diliputi suasana persaudaraan yang akrab, sehingga segala suka dan duka dirasakan bersama dalam jalinan persaudaraan keagamaan. Tidak ada lagi dinding yang dapat memisahkan antara mereka, meskipun mereka berbeda aliran politik.
Ukhuwwah ini bukan saja selama mereka didalam pesantren, tetapi juga mempengaruhi kearah persatuan umat dalam masyarakat sepulang para santri itu dari pesantren.
5.    Jiwa bebas
Bebas dalam berpikir dan berbuat, bebas dalam menentukan masa depan,bebas dalam memilih jalan hidup, dan bahkan bebas dari berbagai pengaruh negative dari luar, masyarakat. Jiwa bebas ini akan menjadikan santri berjiwa besar dan optimis dalam menghadapi segala kesulitan sesuai dengan nilai-nilai yang telah diajarkjan kepada mereka di pesantren.
Hanya saja dalam kebebasan ini sering kali kita temui unsur-unsur negative, yaitu apabila kebebasan itu disalahgunakan, sehingga terlalu bebas (liberal) dan berakibat hilang nya arah dan tujuan atau prinsip. Sebalik nya, ada pula yang terlalu bebas (untuk tidak mau di pengaruhi), berpegang teguh kepada tradisi yang dianggapnya sendiri telah pernah menggantungkan pada zamannya, sehingga tidak hendak menoleh ke zaman yang telah berubah. Akhirnya dia sudah tidak lagi bebas karna mengikatkan diri pada yang diketahui saja. BERDISIPLIN YANG POSITIF, dengan penuh tanggungjawab; baik didalam kehidupan pondok pesantren itu sendiri, maupun dalam kehidupan masyarakat.
Jiwa yang meliputi suasana kehidupan pondok pesantren itulah yang di bawa oleh santri sebagai bekal pondok didalam kehidupan nya di masyarakat. Jiwa ini juga harus senantiasa dihidup-hidupkan, dipelihara, dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya.
D.  MOTTO PONDOK PESANTREN DARUSSALAM CIOMAS
Pendidikan pondok pesantren Darussalam menekankan pada pembentukan pribadi mukmin muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikir bebas. Criteria atau sifat-sifat utama ini merupakan moto pendidikan yang diterapkan di pondok modern Darussalam gontor yang kemudian di adopsi dan di adaptasikan ke Pondok Darussalam Bogor
1.    Berbudi tinggi
Berbudi tinggi merupakan landasan paling utama yang di tanamkan oleh Pesantren Darussalam kepada seluruh santrinya dalam semua tingkatan;dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi.realisasi penanaman moto ini di lakukan melalui seluruh unsur pendidikan yang ada.
2.    Berbadan sehat
Tubuh yang sehat adalah sisi lain yang di anggap penting dalan pendidikan di Pesantren Darussalam.dengan tubuh yang sehat para santri akan dapat melaksanakan tugas hidup dan beribadah dengan sebaik-baiknya pemeliharaan kesehatan di lakukan melalui berbagi kegiatan olahraga,dan bahkan ada olahraga rutin yang wjib di ikuti oleh seluruh santri sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan .
3.    Berpengetahuan luas.
Para santri di Pesantren ini dididik melalui proses yang telah di rancang secara sistematik untuk dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mereka. Santri tidak hanya daajari pengetahuan,lebih dari itu mereka diajari cara belajar yang dapat di gunakan untuk membuka gudang pengetahuan.Kyai sering berpesan bahwa pengetahuan itu luas,tidak terbatas,tetapi tidak boleh terlepas dari berbudi tinggi, sehingga seseorang itu tahu untuk apa ia belajar serta tahu prinsip untuk apa ia menambah ilmu.
4.    Berpikiran bebas.
Berpikaran bebas tidaklah berarti bebas sebebas-bebasnya (liberal).kebebasan di sini tidak boleh menghilangkan prinsip,teristimewa prinsip sebagai muslim mukmin.justru kebebasan di sini merupakn lambing kematangan dank e dewasaan dari hasil pendidikan yang telah di terangi petunjuk ilahi  (hidayattullah).motto ini di tanamkan sesudah santri memiliki budi tinggi atau budi luhur dan sesudah ia berpengetahuan luas.
E.   PROGRAM DAN KEGIATAN
1.    Program pendidikan
Terdapat dua macam program yang ditempuh siswa di KMI Pondok Pesantren Darussalam : program reguler dan program Intensif
a.    Program Reguler
Program ini diperuntukan bagi siswa lulusan sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah, dengan masa belajar 6 tahun, yakni ditempuh dari kelas 1 berurutan sampai kelas 6.
b.    Program Intensif
Program ini diikuti oleh siswa-siswa lulusan SMP atau MTS dan diatasnya. Dengan masa belajar 4 tahun, dengan urutan kelas 1-3-5-6. Kelas Intensif sebenarnya hanya diselanggarakan pada kelas 1 dan 3, karena itu disebut kelas 1 intensif dan 3 intensif. Sedangkan dikelas 5 mereka belajar secara regular bersama-sama dengan lulusan SD atau MI yang juga sudah duduk di kelas 5 demikian pula hal nya yang dikelas 6.
2.    Jam belajar
Jam belajar santri di KMI berlangsung dari jam 7.00 WIB sampai Dzuhur dan dilanjutkan ba’da dzuhur hingga waktu ashar. Waktu belajar dibagi menjadi 7 jam pelajaran, masing-masing mendapat alokasi waktu 45 menit
3.    Tujuan 
Tujuan pembelajaran di KMI ponpes Darussalam adalah mencetak santri yang mukmin dan muslim taat menjalankan dan menegakkan syariat islam,berbudi tinggi,berbadan sehat,berfikiran bebas,serta berkhidmat kepada bangsa dan Negara.
4.    Kurikulum
Sebagai usaha untuk mewujud kan visi dan misi di atas,di laksanakanlah kegiatan pengajaran klasikal yang mengacu pada model dan system KMI (kulliyatul mua’limin al islamiyah) yang cukup popular dan telah lama dilaksanakan dipondok modern gontor yang menangani pendidikan tingkat menengah pertama dan menengah atas dengan masa pendidikan 6 tahun bagi lulusan SD dan 4 tahun bagi lulusan SMP.
Kurikulum yang diterapkan di KMI ponpes Darussalam dapat dibagi menjadi beberapa bidang study sebagai berikut : bahasa arab ( semua disampaikan dalam bahasa arab) bahasa inggris, ilmu pasti, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan social, dan kewarganegaraan.
Komposisi kurikulum semacam diatas ditetapkan untuk tujuan tertentu. Pengetahuan bahasa arab dimaksudkan untuk membekali santri kemempuan berbahasa arab yang menjadi kunci untuk memahami sumber-sumber islam dan khazanah pemikiran islam sedangkan bahasa inggris digunakan untuk media komunikasi modern dan mempelajari pengetahuan umum, bahkan juga pengetahuan agama islam yang ditulis dalam bahasa inggris. Dalam kurikulum KMI diupayakan terwujudnya keseimbangan dan perpaduan antara pengetahuan agama ( Dirasah Islamiyah ) dan pengetahuan umum ( ilmu pasti, IPA dan IPS ). Selain itu, ponpes Darussalam juga mengacu kepada kurikulum MTS untuk tingkat menengah pertama dan mengacu kepada kurikulum SMU untuk tingkat menengah atas.
Pemaduan kurikulum yang sedemikian itu sengaja dilakukan untuk lebih memperluas wawasan pengetahuan para santri, dan untuk memberikan peluang pendidikan lebih lanjut maupun dunia profesi yang akan dipilh setelah mereka menyelesikan pendidikan Darussalam.
5.    Bahasa pengantar
Bahasa pengajaran : bahasa arab untuk ilmu-ilmu bahasa dan agama, bahasa inggris untuk materi bahasa inggris, dan ilmu-ilmu yang lain dengan bahasa Indonesia
Guru-guru yang mengajar di KMI dan membina kegiatan santri sehari-hari di pondok senagian besar adalah alumni pondok modern Gontor dan Pesantren alumni Gontor yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana dan bahkan magisternya diperguruan tinggi negri maupun swasta, dan sebagian lagi merupakan alumni pesantren Darussalam sendiri dan alumni pesantren salafi (Tradisional).
F.   DATA SANTRI DAN GURU
a.     Data santri
Kelas 1                             : 72 Santri Pa/Pi                     
Kelas 1 Intensif                : 35 Santri Pa/Pi
Kelas 2                             : 52 Santri Pa/Pi
Kelas 3                             : 56 Santri Pa/Pi
Kelas 3 Intensif                : 26 Santri Pa/Pi
Kelas 4                             : 22 Santri Pa/Pi
Kelas 5                             : 38 Santri Pa/Pi
Kelas 6                             : 29 Santri Pa/Pi
Jumlah                            : 330 Santri Pa/Pi

b.    Data guru:
Guru di luar kampus        : 15 Guru
Guru di dalam kampus     : 29 Guru
Jumlah Seluruh guru     : 44 Guru

G.  PROGRAM DAN KEGIATAN PENIGKATAN KOMPETENSI SANTRI (Khusus Kelas Akhir / VI):
1.    Amaliah At tadris (praktek mengajar)
Sebagai bekal menjadi guru dan dalam rangka peningkatan kompetensi setiap santri kelas VI ( kelas akhir ) diberi tugas membantu mengajar adik kelasnya pada pelajaran sore dikelas ( sesudah dzuhur sampai ashar ). Selanjutnya setiap akhir semester, mereka diwajibkan mengikuti program praktek mengajar dengan diawasi guru senior sebagai pembimbing serta siswa kelas VI yang lain. Sebelum mengajar dilaksankan mereka diberi pengarahan dan wajib membuat persiapan mengajar. Seusai praktek mengajar diadakan evaluasi bersama dibawah bimbingan guru senior.
2.    Fath al kutub  (kajian kitab-kitab klasik)
Program ini diperuntukan bagi santri kelas akhir ( setingkat kelas III SMU/Aliyah) masalah-masalah yang diberikan sebagai tugas bahasan dan kajian meliputi persoalan-persoalan dalam hadist, fiqh, Tafsir, dan Aqidah. Kegiatan ini dibimbing oleh guru –guru senior yang sekaligus mengoreksi dan mengevaluasi laporan hasil kajian.
3.    Fath al- Mu’jam (Membuka Kamus Bahasa Arab)
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan bahasa berbahasa arab santri, terutama keterampilan mengaplikasikan ilmu shraf dan Nahwu.
4.    Rihlah Iqthshadiyah (Economic Study Tour)
Yakni program pendidikan kewiraswastaan yang diberikan kepada siswa kelas VI ( kelas akhir ) sebagai bekal mereka sebelum berkiprah dimasyarakat. Kegiatannya berupa pemberian wawasan tentang kewirausahaan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa industry kecil di sekitar bogor.
5.    Pembekalan siswa akhir
Salah satu upaya akhir dari pada Pondok Pesantren Darussalam adalah memberikan pembekalan selama 1 minggu meliputi materi keilmuan, kemasyarakatan, dan isu-isu kekinian.
6.    Penulisan karya ilmiah
Sebagai upaya peningkatan keilmuan dan keterampilan dan keterampilan tulis menulis. Setiap santri kelas akhir ditugaskan membuat karya ilmiah tentang berbagai persoalan keagamaan dan kemasyarakata.
7.    Khutbah Al wada’ (Khutbah Perpisahan)
Menjelang acara kelulusan setiap santri kelas VI diwajibkan membuat pidato dalam bahasa arab atau inggris yang berisikan kesan-kesan mereka selama mengikuti pendidikan dan hidup dipondok. Pidato ini disampaikan dihadapan para guru dan teman-temannya

H.  AKTIFITAS DAN KEGIATAN SANTRI
1.    Jadwal Kegiatan Harian
04.00-04.30          : Bangun tidur
04.30-05.00          : Sholat Subuh dan membaca al qur’an
05.00-06.00          : Menyampaikan kosa kata bahasa arab dan inggris
06.00-06.30          : Mandi dan sarapan
06.30-07.00          : Persiapan masuk kelas
07.00-12.00          : Belajar formal dikelas
12.00-13.00          : Sholat Zuhur dan makan siang
13.00-13.45          : Istirahat
13.45-14.00          : persiapan masuk kelas
14.00-15.00          : Masuk kelas
15.00-16.00          : Sholat ashar dan membaca Al qur’an
16.00-17.00          : Olahraga dan mandi sore
17.00-18.00          : Pengajian Kitab kuning
18.00-20.00          : Sholat magrib dan pengajian kitab kuning
20.00-20.00          : Sholat Isya
20.00-20.30          : makan malam
20.30-22.00          : Belajar malam
22.00-04.00          : Istirahat ( tidur )
2.    Kegiatan Rutin Mingguan
a.     Latihan Kepramukaan
Dilaksanakan setiap hari minggu mulai ba’da Dzuhur sampai dengan Ashar dan wajib diikuti oleh semua santri
b.    Latihan Beladiri
Dilaksanakan pada hari senin sore
c.     Latihan Pidato dalam tiga bahasa
Pidato ini sebagai bekal kepada santri dalam seni berbicara, dilaksanakan dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Arab, Indonesia dan Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional
d.    Lifeskill
Peserta didik diajarkan life skill, atau bebarapa keahlian sebagai bekal  mereka kelak ketika berkiprah dimasyarakat.
e.     Keterampilan Keputrian
Kegiatannya berupa pengenalan tentang berbagai keterampilan yang terkait dengan dunia keputrian dan dikhususkan untuk santri putri
f.     Seni membaca Al-Qur’an
g.    Drumban
3.    Kegiatan berorganisasi
Untuk melatih jiwa kepemimpinan dan kemampuan berorganisasi para santri, dibentuklah Organisasi Santri Darussalam (OSADA), dan organisasi kepramukaan (Gugus Depan). Keberadaan kedua jenis organisasi itu juga cukup berperan membantu pesantren dalam melaksanakan program-program   
4.    Kursus dan Pelatihan (bersertifikat)
a.     Kursus dan Pelatihan Calon Pembina Pramuka
b.    Kursus Komputer
c.     Kaligrafi
d.    Latihan dasar kepemimpinan
Pondok Pesantren Darussalam didirikan oleh KH. Drs. Mu’tashim Billah, M.H.I. Adapun riwayat hidup Mudirul Ma’had Darussalam KH. Drs. Mu’tashim Billah, M.H.I :
1.    SD Ciomas 2
2.    SMP Rimba (alumni 1)
3.    Selama masa Sd & SMP nyantri kalong
4.    KMI Gontor (intensif)
5.    S1 (sarjana lengkap) IAIN (sekarang UIN)
6.    S2 UIK
Beliau sering memberitahukan kepada kami beberapa poin penting, yaitu :
1.    Menempatkan seseorang itu harus pada temaptnya karena ada perkataan “The right man on the right place”, karena jika tidak maka tidak akan bernuansa keharmonisan.
اذاوسدالامرالىغيراهلهفانتظرالساعة
2.    Islam itu agama yang universal, artinya jangan melaksanakannya secara parsial dan juga harus juga ada di segala aspek kehidupan seperti didalam aspek pendidikan,budaya, politik dll. Didalam perbankan pun harus di islamkan dan Indonesia sudah mempunyai ahli perbankan islam yaitu Syafi’I Antonio. Maka daripada itu masih banyak PR Islam yang merealisasikan ajaran Islam.


1 komentar:

waggsablan mengatakan...

Casinos with the best slots machines and games - jtmhub.com
Casinos with the best 양주 출장샵 slots 김제 출장마사지 machines and games · Slots Machines · Blackjack · 제주도 출장안마 Roulette · Video 공주 출장샵 Poker 안동 출장샵 · Slots.