Selasa, 01 September 2015

Perbedaan Qauliyah dan Kauniyah - Dari Islam Untuk Dunia


Di sini kita akan membahas lebih dalam mengenai ayat qauliyah dan ayat kauniyah. Pada umumya mayoritas manusia yang beragama islam hanya mengetahui mengenai ayat qauliyah saja tanpa menghiraukan ayat kauniyah yang jumlahnya berlimpa di muka bumi ini.

Qauliyah merupakan sesuatu yang tertulis dan merupakan wahyu yang diberikan secara langsung oleh Allah S.W.T. kepada nabi Muhammad S.A.W.. Semuanya itu terkumpul dalam 2 pedoman umat islam yaitu al-quran dan as-sunnah (Hadist Nabi) melalui jalan resmi dengan perantara malaikat Jibril.

Sementara kauniyah merupakan sebuah proses penggunaan akal fikiran untuk mendapatkan sesuatu yang haq. Proses yang dilakukan bisa berupa penelitian, percobaan, eksperimen dan lain sebagainya. Ilmu ini tidak hanya diperunrunkan bagi seorang muslim saja tapi orang yang beragama lain pun dapat mendapatkan ilmu tersebut sesuai dengan keinginan dan kemauan yang dimiliki seseorang. Cara yang seperti ini dapat dikatakan sebagai jalan yang tidak resmi karena tidak diberikan langsung oleh Allah S.W.T. melainkan harus melewati proses terlebih dahulu.

Dewasa ini, mayoritas manusia yang beragama islam hanya memperdalam masalah ayat qauliyah dan berbanding terbalik dengan orang nonmuslim yang lebih memfokuskan akal fikiran pada ayat kauniyah. Tidak heran jikalau golongan muslim banyak tertinggal oleh golongan nonmuslim karena zaman sekarang merupakan zaman sains dan tekhnologi.

Dalam hal ini penulis tidak berarti menyalahkan golongan islam yang lebih condong terhadap ayat qauliyah karena jika diteliti lebih dalam ajaran islam itu muwafiq (cocok) untuk segala zaman. Zaman dimana al-quran diturunkan merupakan zaman para penyair, dan al-quran turun dengan susunan bahasa arab yang mengalahkan segala penyair yang ada. Pada zaman ini yang merupakan zaman sains dan tekhnologi ajaran islam pun masih cocok dikatakan sebagai ajaran muwafiq likulli zaman, karena kandungan yang ada didalam al-quran banyak yang membahas mengenai ilmu sains yang terbukti akurat kebenarannya.

Sangat disayangkan walaupun banyak kandungan al-quran yang membahas mengenai sains, mayoritas hanya mempedulikan dan meneliti lebih dalam masalah fiqh yang terdapat didalam al-quran. Bahkan banyak kelompok islam yang bercerai bahkan bertikai karena perbedaan pendapat dalam permasalahan fiqh dan aqidah. Di dalam kitab tafsir al-Jawahir disebutkan bahwasanya di dalam al-Quran terdapat lebih dari 750 ayat kauniyah, ayat tentang alam semesta, dan hanya 150 ayat fiqih.

Apakah kita hanya akan diam dan tercengan melihat kenyataan yang terjadi pada zaman sekarang ini? Dimana umat islam terus-menerus dipermainkan oleh agama lain.

Jika kita lihat melalui sejarah, agama islam pernah mengalami puncak kejayaan yaitu pada zaman Abbasiyah yang dipimpin oleh Khalifah Harun ar-Rasyid. Pada masa itu umat islam memiliki kualitas managemen yang sangat baik di bidang syariat, ekonomi, politik dan juga sains. Bahkan banyak terlahir ilmuan hebat dari golongan islam, seperti Ibnu Kholdun dalam bidang filosof atau sosial, Ibnu Sina dalam bidang kedokteran, al-Khowarijm dalam bidang matematika dan menciptakan sistem al-jabar dan lain sebagainya.


Sudah saatnya umat islam untuk bangkit dari tidur panjangnya. Islam itu maju bukan hanya dengan mengandalkan ulama di bidang agama saja, tapi umat islam akan maju dengan adanya korelasi yang seimbang dari segala ulama dibidang yang urgen pada zamannya.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

.Pemuka agamanya , penceramah2 di diberi pencerahan...unt mmbuktikan itu