Selasa, 25 Agustus 2015

Orang Islam Wajib Tau - Prosesi Pengurusan Jenazah

            
Hidup adalah suatu kenyataan yang harus kita hadapi di dunia ini, tidak ada yang abadi di dunia ini. Kita hidup di 4 alam, yaitu:
1.      Hidup di tempat yang sempit (Alam Rahim)
Kita hidup di alam Rahim hanya 9 bulan, kemudian kita lahir di alam yang luas atau yang dinamakan dunia.
2.      Alam Dunia
Dijelaskan dalam surat al-Ankabut ayat 30 bahwasanya kehidupan yang sedang kita alami hanyalah permainan semata. Dunia ini hanya sekedar sarana dan prasarana untuk mencari bekal yang sebanyak-banyaknya untuk persediaan kita di alam setelah dunia ini.
3.      Alam Barzah
4.      Alam Akhirat
Orang yang mati disebut jenazah atau mayit. Kita memiliki kewajiban kepada mayit yang harus dijalani yaitu :
1.      Memandikan
2.      Mengkafani
3.      Mensholatkan
4.      Menguburkan
Itu semua dihukumi fadhu kifayah. Sebelum jenazah dimandikan, hendaknya dipejamkan terlebih dahulu matanya, dan apabila mulutnya terbuka maka diikat dengan menggunakan kain lalu dilemaskan persendiannya apabila keadaan mayit masih baru agar tidak kaku. Jikalau mayat masih menggunakan pakaian maka bukalah pakaian itu dan apabila terdapat kesulitan maka diperbolehkan untuk di sobek, lalu diganti dengan kain tipis karena jikalau mayat dipakaikan kain yang tebal maka proses pembusukan akan lebih cepat. Diberi beban (kira-kira 1 ons) diatas perut mayit agar perut mayit tidak kembung, lalu mayit diletakkan di tempat yang lebih tinggi dengan menghadap kiblat, ini semua merupakan proses pengurusan mayit sebelum dimandikan. Adapun tata cara melaksanakan kewajiban kita yang 4 terhadap mmayit adalah sebagai berikut :
Ø  Memandikan
a)      Apabila ada mayit yang terbakar maka cukup ditayamumkan.
b)      Apabila ada mayit yang terpisah anggota tubuhnya maka hendaknya disatukan terlebih dahulu.
c)      Apabila ada mayit yang sudah tidak berbentuk maka cukup dibungkus saja.
d)     Bagi orang yang mati syahid dunia akhirat maka tidak perlu dimandikan.
e)      Bagi orang yang mati syahid dunia maka cukup dikafankan lalu dikuburkan.
f)       Bagi orang yang mati syahid ahirat (ketika melahiran, sedang menuntut ilmu, karena terbakar, tenggelam, terbunuh karena dizholimi) maka dilakukan layaknya mayat biasa.
g)      Orang yang keguguran dan bayinya kurang dari 4 bulan maka cukup dikafani dan dikuburkan.
·         Orang yang paling utama memandikan jenazah laki-laki:
a)      Ayah
b)      Kakek
c)      Anak laki-laki
d)     Saudara laki-laki
e)      Paman
f)       Sepupu
g)      Teman laki-laki yang paling dekat
h)      Laki-laki yang lain
i)        Istri/perempuan mahram
·         Orang yang paling utama memandikan mayat perempuan :
a)      Saudara kandung perempuan
b)      Orang lain perempuan
c)      Suami
d)     Saudara laki-laki mahram
Dalam memandikan jenazah diusahakan agar memandikan di ruangan tertutup dan sepi dan jenazah dalam keadaan tertutup.
·         Disunahkan dalam memandikan jenazah ada 3 orang
a)      Dibagian kepala
b)      Dibagian pantat
c)      Dibagian kaki
·         Sebelum dimandikan, bersihkan terlebih dahulu kotoran dan diusahakan untuk memakai wewangian (membakar kemenyan) guna menutup bau kotoran.
·         Apabila jenazah sudah bersih, disunahkan untuk mewudhukan jenazah, caranya sama seperti wudhu biasa. Adapun niat memandikan sebagai berikut :
نويت الطهارة لهذا الميت / لهذه الميتة لله تعالى
·         Kemuadian memandikan dengan air sabun (sabun cair) untuk rambutnya memakai shampo, membasuh bagian depan sebelah kanan, dimulai dari leher sampai kaki, sebelah kiri, kemudian bagian belakang.
·         Dengan air mutlak (caranya sama)
·         Disunahkan membaca niat memandikan mayat dengan air kapur (caranya sama), niat memandikannya adalah :
نويت الغسل لهذا الميت/لهذه الميتة لله تعالى
·         Menggunakan kain kering

Ø  Mengkafani
·         Sebenarnya hanya satu lembar atau satu lapis, tetapi jika ingin ada keutamaan maka sebaiknya :
a)      Laki-laki 3 lapis
b)      Perempuan 5 lapis
·         Disunahkan menggunakan kain yang berwarna putih.
·         Tidak dianjurkan menggunakan kain yang mahal, cukup yang standar saja.
·         Disediakan 5 tali, yaitu:
a)      Untuk ujung kepala
b)      Untuk dada
c)      Untuk pantat
d)     Untuk lutut
e)      Untuk ujung kaki
·         Yang paling bawah menggunakan kain yang lebar.
·         Lalu dilipat dengan mendahulukan sebelah kanan ke kiri kemudian kiri kekanan.
·         Tali ujung kepala dan ujung kaki berada di tengah ikatannya.
·         Tali dada, pantat, lutut berada di sebelah kiri ikatannya.
·         Sebelum di bungkus, berilah terlebih dahulu kapas yang diberi kamper/kayu cendana pada:
a)      Dagu
b)      Kedua mata
c)      Kedua telinga
d)     Hidung
e)      Mulut
f)       Kedua bahu
g)      Kedua ketiak
h)      Sela-sela jari tangan
i)        Kubul dan dubur
j)        Kedua lutut
k)      Sela-selajari kaki

Ø  mengsholatkan
·         Utamanya di masjid/mushola.
·         Apabila jenazah laki-laki maka posisi imam di kepala.
·         Apabila jenazah perempuan maka posisi imam di pinggang.
·         Niat sholat untuk mayat laki-laki adalah :
اصلى على هذا الميت اربع تكبرات فرض الكفاية اماما/ماموما لله تعالى
·         Niat sholat untuk mayat perempuan adalah :

اصلى على هذه الميتة اربع تكبرات فرض الكفاية اماما/ماموما لله تعالى
·         Syarat menshalati ghoib adalah mayat dalam keadaan sudah dimandikan. Niatnya :

اصلى على الميتة الغائب اربع تكبرات فرض الكفاية اماما/ماموما لله تعالى
·         Shalat dikerjakan sebanyak 4 takbir
a)      Takbir pertama disunahkan membaca ta’awudz dan tidak disunahkan membaca doa iftitah dan surat, hanya al-Faatihah
b)      Sholawat
c)      Do’a
d)     Takbir, Kemudian salam

Ø  Menguburkan
·         Disunahkan membaca do’a ketika memasukkan jenazah kedalam keranda
باسم الله على ملة رسول الله صلى الله عليه و سلم
·         Cara membawa jenazah
a)      Kepalanya dibelakang, yang terlebih dahulu kakinya dibagian depan.
b)      Sebaiknya pengantar jenazah terlebih dahulu jalannya setelah itu pembawa keranda di belakang.
·         Do’a ketika melihat mayit di jalan :
الله اكبر هذا ما و عدنا الله و رسوله و صدق الله  و رسوله و ما زادهما ايمانا و تسليما

Ø  Cara pemakaman jenazah
·         Aman dari bau jenazah dan binatang buas (sekitar 2 meter) lalu membuat liang lahat di samping.
·         Memakai peti hukumnya makruh apabila tidak ada alasannya.
·         Posisi keranda disebelah selatan.
·         Ketiak mayit masuk ke liang lahat maka membaca :
باسم الله و على ملة رسول الله صلى الله عليه و سلم
·         Kemudian pipinya diganjal oleh tanah yang dibulatkan.
·         Lalu diazankan dan dikomatkan.
·         Ditutup dengan papan/bambu.
·         Mengambil 3 macam tanah.
·         Menutupnya dengan tanah.
·         Menempelkan batu nisan dan menanam pohon.



Tidak ada komentar: